“Saat Pertama Bertemu Dengannya”
Kisah ini di awali
tahun 2011, saat aku pergi ke kampung halaman mamah atau lebih tepatnya rumah
nenek di Bungbulang Garut,Jawa Barat.
Namaku Sellia Intan
Purnama Sari,ini adalah kisah cinta singkatku yang tak tercapai karna dia
adalah saudaraku dan bisa di bilang dia adalah paman jauhku.
Namanya adalah Muhammad Reinaldi dan
biasa di panggil Rey. Rey adalah sosok seorang laki-laki yang selama ini aku
idam-idamkan, dia sosok yang tampan,baik hati,ramah,penurut,sikapnya
lucu,mengagumkan dan pantas untuk di kagumi oleh semua wanita. Dan yang penting
bagiku dia rajin sekali beribadah, ilmu agamanya lebih tinggi dariku,seorang
santri. Pokoknya dia sosok seorang laki-laki yang sulit kutemui di Bandung.
Liburan
menyambut Idul Fitri pun datang,aku dan keluargaku seperti biasa melakukan yang
selalu di lakukan setiap tahun yaitu mudik. Aku dan adikku seperti biasa selalu
pergi lebih dahulu ke Garut dengan kakekku karna mamah dan bapak masih banyak
pekerjaan yang harus di selesaikan di Bandung lalu menyusul sehari setelah Idul
Fitri.
Disini lah aku memulai kisah cintaku…
Saat
itu pukul 10 pagi,aku sedang bermain dengan saudara-saudara perempuanku yaitu
A’isyah,Sindi,Fitriyani,Ratna. Kami biasa bermain bola bekel di rumah nenekku.
Saat kami sedang asyik bermain ada segerombolan laki-laki yang masuk ke dalam
rumah, aku pun menyuruh masuk saudara-saudaraku ke dalam kamar mumpung kakek
dan nenekku sedang pergi karna pasti itu adalah adik dan saudara laki-lakiku,
jika mereka melihat aku sedang bermain pasti mereka inginnya menganggu. Dan
benar saja saat kami bermain saudara laki-lakiku yang bernama Gumi langsung
masuk tanpa ketuk-ketuk pintu dahulu,aku dan saudaraku A’isyah marah pada Gumi
dan A’isyah pun keceplosan menyebut nama pacar Gumi.
“Euuh.. dasar Lia. Kamu tuh gak ada sopan
santunnya yah? Upps.. (Malu) hehe..”
“Apa maksud kamu Lia-Lia dasar Uwek”jawab
Gumi.
Saat sedang panas-panasnya aku pun
membantu A’isyah dengan terus memojoki Gumi,lalu Gumi pun berbicara
“Teh Seli itu Rey suka ..”
“Hah? Maksud loe? Rey mana sih aku aja
gak kenal?”aku bertanya.
“Itu Rey ada di luar sama adikmu!”
Saking bingungnya aku pun melihat keluar
dan ternyata dia pun sedang menguping pembicaraanku dengan Gumi. Dia pun pergi
ke dapur sambil malu.
Saat aku melihatnya jantungku berdegup
kencang dan aku bertanya pada diriku sendiri apakah ini cinta? Tapi aku tidak
menanggapinya berlebihan.
Saat
itu aku pun pergi ke dalam kamar sambil tersenyum-senyum sendiri.Dan tidak di
sangka dia kembali ke ruang tamu tempat dia menguping tadi. Di situ mulailah
Gumi memojok-mojokiku sampai aku dan Rey malu. Saat itu Gumi membawa
handphoneku lalu memfoto Rey, tetapi Rey tidak sadar dia sedang di foto oleh
Gumi. Sesudah Gumi memfoto Rey dia pun datang kembali ke kamar lalu
memberikannya kepadaku, aku tidak menanggapinya terlalu serius karna waktu itu
aku belum mengerti apa yang namanya cinta, memang terasa jantung berdebar-debar
saat aku melihat fotonya. Karna perasaan malu selalu datang menghampiriku aku pun
menghapus foto Rey setelah mengahapus foto Rey aku pun langsung mendengarkan
musik yang ada di hpku dengan memakai headset agar saudaraku tidak
mengangganggu terus.
1 jam pun berlalu terlihat sudah jam 11
siang Rey,adikku dan Gumi pergi meninggalkan rumah nenek. Setelah kejadian itu
pun adikku dan Gumi selalu memojokiku.
Keesokan harinya aku
tidak mempunyai teman selain Fitriyani karna Ratna,Sindi dan A’isyah sedang
pergi ke pasar. Terlihat dari kaca jendela Gumi cs,aku dan Fitriyani pun masuk
ke dalam kamar karna pasti Gumi mau memojokiku kembali. Dan benarlah dugaanku
Gumi dan adikku memojokiku lagi. Yang kali ini lebih parah saat Rey sedang
asyik-asyiknya bermain hp, Gumi dan adikku pergi meninggalkan aku dan Rey,
untungnya saat itu ada Fitriyani jadi aku langsung pergi ke kamar dan Rey pergi
ke dapur menyusul Gumi dan adikku.
………….
Sampailah di hari
raya Idul Fitri. Aku menunggu mamah dan bapak karna kami akan piknik ke Santolo
(salah satu laut yang ada di Garut). Setelah datang mamah dan bapak mereka pun
istirahat sebentar lalu setelah itu kami pun pergi . Tidak di sangka olehku Rey
ikut ke sana dia ikut bersama pamanku yaitu mang jajang,karna pamanku masih
belum berani memakai motor jadi Rey yang memakai motornya.
Dalam hatiku berkata
“Nih cowo keren banget sih apa lagi dia
jago banget naek motornya, aku kagum sama kamu Rey.”
Saat
di Santolo jika kami beretemu kami selalu menghindar dan jika sudah terlanjur
kami selalu menundukkan kepala sambil malu.
Hari itu pun berlalu, aku dan keluargaku
kembali ke rumah nenek untuk beristirahat.
Keesokan
harinya aku sudah tidak bertemu lagi dengan Rey sampai akhirnya aku dan
keluargaku pun pulang ke Bandung.
Dan berakhirlah kisah cintaku dengannya
di 2011.
Bersambung…











ciee ellia, kok ceritanya kaya kenal yaa... kaya cerita siapa gitu.. tapi aneh kok namanya beda... :p
BalasHapushahahha.. dasarr ahh .. kan dirimu ge tau
BalasHapus