Dikisahkan
ada seorang gadis cantik , kaya , dan pintar yang bernama Tania.
Tania
sekolah di SMA favorit di Bandung. Sehari-hari dia selalu hidup mewah ,
berangkat sekolah atau jalan-jalan selalu di antar oleh supir dengan memakai
mobil pribadi yg mewah sekali. Tetapi Tania tidak pernah berlaku sombong.
Pada
suatu hari saat sedang belajar , kelas Tania kedatangan murid baru dia bernama
Putri.
Putri
adalah seorang gadis yang lugu tetapi sangat cerdas .
Saat
pertama masuk Putri tidak mempunyai teman karna menurut teman-temannya Putri
adalah gadis culun dan miskin. Tania sangat kasihan sekali pada Putri karna dia
tidak mempunyai teman satu pun. Tania pun ingin sekali berteman dengannya.
“Hay,aku
Tania. Kamu mau berteman sama aku kan?” ujar Tania.
“Tentu
saja saya mau , saya di sini kesepian karna tidak mempunyai teman.” jawab Putri
dengan perasaan bahagia.
“Baiklah
mulai sekarang kita berteman ya!” ujar Tania.
“iya”
jawab Putri.
Akhirnya
Tania dan Putri pun berteman.
Lama
kelamaan mereka pun menjadi sahabat yang dekat sekali. Semua selalu di kerjakan
bersama. Teman-temannya bingung mengapa mereka dekat sekali padahal mereka
sangat berbeda sekali.
“Tan,
kamu gak salah berteman sama dia?” ujar Winda (sahabat Tania)
“Iya
Tan, kamu sekarang jadi jauh banget sama kita-kita.” Ujar Lintang
“Perasaan
bukan aku deh yang ngejauh dari kalian? Tapi kalian sendiri yang ngejauh dari
aku , kalian malu kan kalau temenan sama Putri?” Jawab Tania.
“Bukan
gitu Tan !” jawab Winda
Tania
pun pergi dari Winda dan Lintang karna Tania malas mendengar alasan-alasan yang
di lontarkan oleh sahabat-sahabatnya itu.
Bel
pulang pun berbunyi , Tania yang asalnya selalu di jemput kini dia pulang
berjalan kaki dengan Putri. Teman-temannya jadi membenci Putri karna dia telah
merebut sahabatnya itu.
Keesokan
harinya kelas Tania olahraga , jika olahraga pasti mereka belajar di luar kelas
.
Pak
Doni guru olahraga berbicara bahwa olahraga kali ini yaitu voli , saat
mendengar itu Tania sangat senang sekali karna voli itu adalah olahraga
kesukaannya. Berbeda dengan Putri dia sangat ketakutan sekali karna dia dari
kecil sangat takut dengan bola.
Tania
merasa bingung dan dia pun bertanya kepada Putri :
“Put
, ada apa ?”
“Oh
tidak ada apa-apa ko!” jawab Putri
“Kamu
takut ya sama voli?” Tanya Tania
“Oh
gak Tan , mmm… ayo kita main!” jawab Putri
Tania
dan Putri pun bermain. Saat bermain bola mengarah kepada Putri , Putri pun
ketakutan . Saking ketakutannya dia terkejut dan bola itu pun mengarah kepada
jidat Putri , semua orang menertawakan Putri . Putri pun sangat malu sekali
sampai-sampai ia ingin menangis tetapi di tahan karna takut malunya itu
bertambah. Tania yang melihat itu pun langsung membawa Putri ke pinggir
lapangan.
Olahraga
pun akhirnya selesai. Tania dan Putri pun lalu ke kantin untuk membeli minuman
dan makanan . tetapi Putri tidak membawa uang, Tania pun dengan baik hati
memberi uang kepada Putri. Semula Putri menolak tapi karna perutnya sakit
sekali dia pun akhirnya menerima uang itu.
Sesudah
membeli makanan mereka berdua pun duduk di pinggir lapangan , saat itu ada
anak-anak basket yang sedang latihan.
Putri
sangat tertegun sekali karna melihat seorang lelaki yang tampan dan gagah,
Putri pun bertanya kepada Tania:
“Tan,
lelaki itu siapa?” Tanya Putri
“Oh
itu kak Andri dia itu anak kelas 11C sekaligus ketua basket di sekolah kita
ini!” jawab Tania
“Keren
banget yah?” Tanya Putri kembali
“Pasti
donk dia kan anak eksis dan banyak perempuan-perempuan di sini yang suka sama
dia” jawab Putri.
Saat
Putri melihat ke arah Andri kembali , terlihat Andri sedang datang ke arahnya.
Dia sangat malu sekali sambil merapihkan rambutnya. Tetapi Andri bukan datang
untuk Putri melainkan pada Tania, Putri sedih sekali karna Andri bukan datang
ke arahnya melainkan pada sahabatnya itu .
“Hay
Tan, nanti malem ada acara gak?” Tanya Andri pada Tania.
“Oh
gak ada kak, emangnya ada apa?” Tanya Tania kembali.
“Cieee
… Tania sama kak Andri nih ?” Winda pun menyanggah percakapan di antara mereka.
“Apaan
sih Win, gak lucu deh !” Jawab Tania kepada Winda.
Winda
pun tertawa bersama Lintang .
“Mmmm…
Tan, mau gak jalan sama kakak nanti malem? Kita diner di cafe baru mamah
kakak!” Tanya Andri
“mmm….
Gimana ya kak? Aku malu kak.” Jawab Tania
“Kenapa
harus malu? Mau yah jalan sama kakak?” Tanya Andri kembali
“Mmmm….
Iya deh kak, Tania mau.” Jawab Tania.
“Oh
makasih ya Tan, nanti malem kakak jemput yah!” ujar Andri
“iya
kak” jawab Tania.
Akhirnya
Tania pun mau makan malam bersama Andri di Café mamahnya yang masih baru itu.
Saat
Putri tahu Kak Andri mengajak diner Tania dia sangat marah sekali . tetapi dia
tidak bisa mengutarakannya kepada Tania.
Pelajaran
pun berakhir dan mereka pun pulang termasuk Tania dan Putri ,di jalan Putri
terlihat seperti marah sekali karna kejadian tadi. Tania bingung sekali ada apa
dengan Putri, tapi Tania tidak mau cari tahu karna Tania sedang asyik
chattingan bersama Andri.
Malamnya
Tania pun diner bersama Andri , Tania terlihat senang sekali karna lelaki yang
ia sukai berada di sampingnya. Dan kejadian tak disangka-sangka oleh Tania
terjadi Kak Andri menembak Tania di bawah sinar rembulan. Tania pun terkejut
sekali. Tetapi Tania akhirnya menerima.
Keesokannya
banyak teman-teman yang menanyakannya kepada Tania termasuk kakak-kakak seniornya
mereka terkejut sekali karna selama ini Andri yang terbilang cuek pada
perempuan akhirnya mempunyai pacar juga.
Saat
itu Putri datang dia bingung ada apa dan Putri pun langsung menanyakannya
kepada Tania.
“Tan,
ada apa sih ini rame-rame?”.
“Mmm….
Kemarin malam Kak Andri nembak aku?” jawab Tania
“Apa
nembak?” Tanya Putri.
“Iya
bener.” Jawab Tania
“Tan,
bagian mana yang luka ? jahat banget yah ternyata Kak Andri ?” Tanya Putri
“Jahat
apanya sih? Maksud aku tuh dia menyatakan cinta sama aku, bukannya nembak pake
pistol. Mati donk nanti aku? Hahahahahaha……” Jawab Tania sambil tertawa.
Semua
orang yang mendengar itup akhirnya tertawa terbahak-bahak. Putri merasa malu
sekali dan dia pun meminta ma’af kepada Tania, dan Tania pun mema’afkan Putri.
Tetapi
saat itu Putri merasa sakit hati sekali karna Tania menjadi kekasih Andri
(lelaki yang di cintainya). Dan saat itu juga Putri pergi ke kamar mandi ,
Tania bingung sekali ada apa dengan Putri. Tadinya Tania akan menyusul Putri
tapi di tahan oleh Winda dan Lintang.
Tetapi
akhirnya Tania pun menyusul Putri
Di
kamar mandi Putri menangis , dan Tania pun mengetuk pintu dari luar.
Tuk..tuk..tuk
..
“Put,
ada apa? Kamu nangis ya?” Tanya Tania
“Enggak
ko gak ada apa-apa!” jawab Putri
“Kalau
gak apa-apa keluar donk, aku mau ngomong nih!”Ujar Tania
Akhirnya
Putri pun keluar dari kamar mandi sambil menghapus air matanya.
“Tuh
kan bener kamu nangis, ada apa sih? Cerita donk!” Tanya Tania.
“Gak
ko, Cuma tadi aku dapat kabar kalau nenek aku meninggal.” Jawab Putri
“Apa?
Sabar aja ya Put!” Ujar Putri.
Tania
pun memeluk Putri.
“Put,
nanti pulang sekolah ikut aku ya!” Ajak
Tania.
“Kemana?”Tanya
Putri.
“Udah
lah ikut aja ok! Yu, sekarang kita ke kelas!”
Mereka
pun kembali ke kelas .
Bel
Pulang pun akhirnya berbunyi , Putri bingung akan di bawa kemana oleh Tania.
Akhirnya
sampailah di tempat tujuan, ternyata Tania membawa Putri ke salon. Semula Putri
bingung ada apa Tania mengajak dia ke salon , fikiran Putri mungkin Tania ingin
punya teman untuk ke salon. Tetapi dugaan Putri salah bukan Tania yang mau di
salon ternyata Putri .
Tania
menyuruh kepada mba pemiliknya untuk membuat Putri cantik . Tania pun menunggu
di ruang tunggu.
Tidak
lama kemudian…
“Tania”
ujar seorang wanita.
Tania
sangat bingung dan kaget siapakah yang memanggilnya. Saat Tania melihat ke arah
wanita tersebut dia sangat terkejut dan kagum ternyata itu adalah Putri , Putri
sangat cantik sekali.
“Put,
kamu cantik banget sih?”puji Tania
“Makasih,ini
semua kan berkat kamu. Thank’s ya Tan!”jawab Putri
“Iya
sama-sama,ayo kita pulang!”ajak Tania
Akhirnya
mereka pun pulang bersama-sama.
Keesokan
harinya semua mata memandang kepada Putri, Winda dan Lintang pun terkejut
bagaimana dia bisa cantik begitu. Dan mereka berdua pun akhirnya bertanya
kepada Tania, Winda dan Lintang sangat terkejut saat tahu kalau yang membuat
Putri cantik ternyata karna Tania.
Winda
dan Lintang sangat kagum sekali pada Tania karena Tania merelakan uang jajannya
untuk kebahagiaan temannya yang belum tentu dia juga bisa membahagiakan Tania
kembali.
Semakin
lama saat Putri menjadi cantik banyak laki-laki yang menyatakan cinta pada
Putri, dia jadi lebih mementingkan urusan pribadinya di banding sahabat yang
sudah membantunya.
“Tan,
liat tuh si Putri ! dia jadi belaga gitu.”Ujar Winda.
“Iya
bener Tan, sebel banget kita sama dia!”ujar Lintang.
“Udahlah
guys jangan gitu sama Putri, dia kan lagi seneng soalnya dapet pacar baru dan
yang lainnya!”jawab Tania sambil memainkan handphonenya.
“Pusing
ah Tan, ngomong sama kamu. Kamu tuh suka ngebela dia terus”Ujar Winda dengan
nada marah dan sambil meninggalkan Tania.
Lama-kelamaan
Tania pun merasakan hal serupa seperti teman-temannya, Tania merasa bahwa
sekarang Putri sudah menjauh darinya yang lebih memilih pacar dan teman-teman
barunya.
Tetapi
meski begitu Tania tetapi bersikap optimis kepada Putri meski Putri sudah agak
menjauh darinya.
Akhirnya
liburan pun datang juga , Tania ingin sekali mengunjungi rumah neneknya yang
ada di daerah Bogor, Jawa Barat.
Tetapi
Tania tidak mempunyai teman untuk ke sana karna orang tua Tania sedang sibuk di
kantor mereka masing-masing . Dan Tania pun mengajak Andri sang kekasih, Winda
, Lintang dan Putri. Berangkatlah mereka ke kampung nenek Tania tersebut.
Tania
dan kawan-kawan pergi memakai mobil milik ayah Tania kebetulan ayah Tania
mengizinkan untuk memakainya.
Saat
di perjalanan semua sangat bahagia sekali terkecuali Putri dia terlihat sangat
iri sekali terhadap Tania karena kekasih Tania yaitu Andri dapat ikut
bersamanya, mereka terlihat romatis sekali.
Akhirnya
sampailah Tania di rumah neneknya tersebut, Tania langsung memeluk neneknya
tersebut sambil bahagia karena sudah lama Tania tidak bertemu dengan neneknya
tersebut. Tania pun memperkenalkan Andri dan teman-teman lainnya kepada
neneknya tersebut tetapi saat melihat salah satu dari mereka nenek Tania sangat
terkejut. Dan nenek Tania pun menyuruh masuk semua teman-temanya terkecuali
Tania.
“Cucuku,
kamu harus berhati-hati terhadap perempuan itu!” ujar nenek Tania.
“Siapa
nek?” Tanya Tania
“Pokoknya di antara mereka ada salah satu yang
harus kamu jauhi!” jawab nenek Tania.
“Maksud
nenek apa sih? Tania gak ngerti deh?” ujar Tania.
“Nanti
juga kamu akan tahu sendiri!” jawab nenek Tania sambil meninggalkan Tania.
Tania
sangat bingung sekali terhadap neneknya itu karena tidak biasanya neneknya itu
seperti tadi, tetapi Tania tetap berfikiran positif dan langsung masuk ke dalam
sambil mengambilkan minum untuk teman-temannya itu.
Malam
pun tiba …
Tania
membagi-bagi kamar tidur agar teman-temannya itu bisa cepat-cepat tidur karena
Tania melihat teman-temannya itu sangat kelelahan.
Tania
menyuruh Andri agar tidur di kamar bekas pamannya,, Putri, Winda dan Lintang
tidur di bekas kamar ayahnya dulu sedangkan Tania akan tidur di kamar neneknya.
Keesokannya
semua teman-teman Tania berkumpul bersama untuk sarapan pagi. Saat akan menuju
ke dapur Putri kelihatan seperti sedang memandangi Andri tetapi Andri sangat
acuh sekali kepada Putri sampai-sampai Putri sangat kesal sekali dan Putri pun
berucap dalam hatinya
“Awas
ya kmu Andri, kamu bakalan tunduk di bawah kaki ku!”. Putri pun meninggalkan
dapur sambil dengan keadaan kesal sekali.
Selesai
makan Tania bermaksud mengambil i-pad yang ada di tasnya tetapi i-pad tersebut
hilang entah kemana, Tania sangat kebingungan sekali sambil berlari keluar
memberitahukan kepada teman-temannya.
“Mungkin
aja tuh si miskin yang ngambilnya?” ujar Winda.
“Apa
sih maksud kamu? Ngapain kamu nuduh-nuduh aku segala?” jawab Putri dengan nada
marah.
“Eh
udah lah kalian itu jangan bertengkar terus, kasian nih si Tania!” sanggah
Lintang.
Nenek Tania pun datang sambil kebingungan.
“Ada
apa sih ini? Ko ribut-ribut?” Tanya nenek Tania.
“Ini
nek, i-pad Tania hilang. I-pad itu pemberian dari ayah waktu ulang tahun
Tania.” jawab Tania sambil menangis tersedu-sedu.
“Ya
sudah lah dari pada kalian ribut-ribut terus mendingan kita buktikan saja!
Winda tolong ambilkan tas Putri!” ujar nenek.
“Baiklah
nek” jawab Winda.
Winda
pun mengambilkan tas Putri , dan ternyata benar sekali Putri yang mengambil
i-pad Tania.
Tania
pun sangat kecewa terhadap Putri , Putri menjelaskan bahwa ini semua adalah
fitnah yang di lontarkan kepadanya.
Tetapi meski begitu Tania mema’afkan Putri. Memang ada sedikit kesal di
hati Winda karena Tania mema’afkan begitu saja tetapi Winda sangat senang
sekali karena Putri menjadi menangis dan mendapatkan malu yang luar biasa. Saat
tahu Putri mengambil i-pad Tania, Andri pun meninggalkan semuanya. Putri pun
pergi menyusul Andri yang pergi karena kecewa terhadap Putri. Akhirnya Putri
pun bertemu dengan Andri .
“Kak
beneran deh itu bukan aku yang ngambil !” ujar Putri.
“Kakak
bener-bener kecewa sama kamu Put, kakak itu udah bener-bener ada rasa suka sama
kamu. Tetapi kenapa kamu jadi gini?” Tanya Andri
Putri
sangat terkejut akan kata-kata yang di lontarkan oleh Andri tersebut.
“Kak,
apa bener kakak suka sama aku? Tapi kenapa waktu itu aku memandang kakak ,
kakak mengacuhkan aku?” ujar Putri.
“Put,
kakak bukan mengacuhkan kamu tetapi kakak malu terhadap… “ omongan Andri
terpotong karena Tania memanggil Andri.
“Kak
ayo masuk! Mmm… Put, kamu masuk juga (dengan ketus) !” ujar Tania
Akhirnya
mereka pun masuk.
Keesokan
harinya Tania dan kawan-kawan jalan-jalan sekitar Bogor, mereka membeli
oleh-oleh khas bogor, pernak pernik dan yang lainnya. Dan akhirnya mereka pun
pulang, mereka pulang naik angkot karna kebetulan mobil Tania sedang di cuci
oleh Mang Diman (tukang kebun di rumah nenek Tania). Di dalam angkot semua
tertawa sambil berbincang-bincang kebetulan di dalam angkot hanya ada Tania dan
kawan-kawannya terkecuali Putri yang duduk termenung.
“Kamu
kenapa Put? Ko dari tadi diem aja sih?” ujar Tania.
“Oh
gak apa-apa ko!” jawab Putri.
Winda
melihat Putri sambil tersenyum dengan sinis.
Sampailah
di depan gang rumah nenek Tania, semua turun Andri terakhir sekali turun . Saat
turun mobil melaju sangat kencang. Semua terkejut sekali sampai-sampai
Tania,Winda,Lintang dan Putri lari sekencang mungkin tetapi angkot tersebut
tidak terkejar. Di dalam angkot Andri terus menerus bilang berhenti tetapi
supir angkot tersebut seperi tidak peduli, akhirnya Andri pun loncat dari
angkot tersebut .
Tania
dan yang lainnya sangat terkejut sekali terutama Putri dia melihat Andri
berlumuran darah, saat melihat Andri begitu supir angkot tersebut lari dengan
mobilnya sekencang mungkin .
Putri
menangis saat melihat Andri dan dia pun cepat-cepat menyuruh Tania untuk
memanggil ambulan segera.
Saat
di rumah sakit Tania dan Putri menangis terus menerus ,, sebenarnya ada keraguan
di hati Tania mengapa Putri menangis terus menerus padahal kan pacarnya itu
bukan Putri tapi Tania.
Tidak
berapa lama kemudian datanglah orang tua dari Andri , mereka sangat sedih
sekali . Tania dan kawan-kawan lain juga merasakan hal yang sama.
Karna
tidak tahan melihat Andri yang sedang koma, Tania pun berlari keluar . Putri ,
Winda dan Lintang pun sama mengikuti dari belakang.
Winda
kasihan sekali melihat Tania yang memangis terus menerus. Saat itu ibu Andri
mengatakan bahwa Andri telah siuman,
semuanya sangat senang lalu berlari ke dalam untuk melihat Andri.
Tania
sangat senang sekali lalu di tengah-tengah kesenangan Lintang berbicara:
“Tan,
akui kesalahanmu!”
“Apa
mmmaakksud kamu Lin?” tanya Tania kebingungan.
“Alah
tan jangan berlaga bodoh kamu tuh ! aku tahu semuanya.” jawab Lintang dengan
suara keras.
“Ada
apa sih ini? Ko kalian jadi gini?” tanya Putri.
“Put,
sebenarnya yang melakukan semua ini adalah Tania.” jawab Lintang.
Putri sangat kebingungan sekali dan Tania pun
menjawab sambil menangis di tambah dengan suara yang keras.
“Iya
jujur memang aku yang melakukan semua ini ! Aku yang memasukan i-pad pada tas
Putri.” Ujar Tania.
Putri
sangat terkejut sekali akan ucapan Tania.
“Tan,
tega sekali kamu melakukan itu padaku? Apa jangan-jangan semua ini juga karna
mu?” tanya Putri.
“Iya
memang semua ini karnaku , tapi semua itu untukmu bukan untuk kak Andri.” Jawab Tania.
”Tapi
mengapa kamu melakukan semua itu padaku? Bukannya kita itu sahabat?” tanya
Putri.
“Alaah
ngaku aja sahabat tapi kamu udah nusuk aku dari belakang?” jawab Tania
“Apa
sih maksud kamu Tan? Aku gak ngerti maksud kamu?” tanya Putri.
“Alaah
jangan berlaga bodoh deh, aku tahu semenjak muka kamu rubah kamu mengincar Kak
Andri kan? Dan kamu pernah nembak kak Andri kan? Dasar teman makan teman kamu,
benar saja kata nenekku aku harus menjauhi salah satu dari kalian dan ternyata
itu semua adalah kamu Put.” jawab Tania.
“Baiklah
Tan aku jujur memang semenjak muka ku rubah aku ingin memiliki Kak Andri, aku
sangat cinta padanya tetapi saat kamu memilikinya aku sangat benci sekali
padamu dan memang aku bohong soal aku tidak mencintai kak Andri ! aku sangat
sangat mencintainya.” Ujar Putri.
“Dasar
pembohong besar kamu?oh iya waktu itu kamu pernah bilang nenekmu meninggal tapi
enggak kan aslinya ? kamu tuh kan sedih karena aku jadian sama kak Andri .”
ujar Tania.
“Iya
memang aku sedih bahkan kesal padamu.” Jawab Putri
“Sudah
sudah (dengan keras) kalian berdua pembohong besar. Kalian berdua
menyembunyikan kebohongan dengan sikap baik kalian.” Sanggah Andri.
“Kak
ma’afkan Tania, Tania sangat cemburu pada kakak dan Putri . Tania sangat
mencintai kakak.” Jawab Tania sambil menangis.
“Sudah
sekarang kalian keluar kecuali orang tuaku! CEPATT !” ujar Andri dengan nada
keras.
Akhirnya
Tania dan kawan-kawan pun pergi meninggalkan Andri.
Tidak
lama kemudian akhirnya ibu Andri datang lalu memanggil Tania dan Putri, saat ke
dalam orang tua Andri meninggalkan Andri , Putri dan Tania.
“Sudahlah
sekarang kalian ma’afan saja! Kalian jangan bertengkar lagi!” ujar Andri.
Asalnya
Putri dan Tania tidak mau ma’afan tetapi di fikir-fikir pertengkaran ini tidak
penting dan akhirnya mereka pun saling mema’afkan . Lintang dan Putri yang
melihat dari jendela lalu memberi tepuk tangan pada mereka berdua sedangkan
orang tua Andri tersenyum.
“Jadi,
perempuan yang kamu pilih siapa An?” ujar ibu Andri.
“Iya
bener kak?” ujar Winda.
“Hah?
Mmm.. ma’af ya Tan, aku lebih memilihh … kamu. Aku tahu cintamu itu sangat
tulus padaku. Ma’af ya put!” Jawab Andri.
“Apa?
Apa benar kak? Tapi bagaimana dengan Putri?” tanya Tania.
“Sudahlah
Tan, Kak Andri lebih pantas untukmu! Aku ikhlas kok.” Jawab Putri.
“Makasih
ya Put kamu memang sahabat ku yang paling baik banget (sambil memeluk Putri).”
Ujar Tania senang.
“Iya
sama-sama. Ayo peluk pacarmu!” ujar Putri.
Akhirnya
Tania dan Andri pun memperbaiki hubungan mereka yang hampir saja kandas di
tengah jalan.
“I
love you !”ujar Andri
“I
love you too kak!”jawab Tania
Di
samping itu Putri meminta ma’af kepada Winda karna Putri pernah menuduh Winda
yang tidak-tidak dan berterima kasih kepada Lintang karna telah memberi tahu
kepadanya tentang Tania.
3
hari kemudian Tania dan kawan-kawanya masuk sekolah. Tania dan Andri terlihat
romatis sekali. Winda dan Lintang sangat senang sekali.
Tetapi
saat melihat Putri mereka sangat kebingungan mengapa Putri berubah menjadi
perempuan yang lugu kembali. Tetapi Putri menjawab bahwa dia lebih senang
seperti ini dari pada menjadi cantik tetapi di benci oleh teman-teman karena
menjadi pembohong dan sombong sekali.
Persahabatan
Putri dan Tania pun kembali seperti semula dan mereka berjanji tidak akan
melakukan hal yang serupa kembali.
TAMAT.
Amanat:
“Janganlah menjadi pembohong karena pembohong itu akan tidak di
sukai oleh teman bahkan pasti akan di jauhi oleh teman tetapi sebaliknya jika
menjadi orang yang jujur pasti akan banyak teman yang ingin menemanimu.”